Upgrade ERP lama atau ganti baru adalah keputusan penting yang bisa menentukan efisiensi dan pertumbuhan bisnis Anda. Banyak perusahaan menghadapi dilema ini saat sistem yang lama sudah tidak optimal, namun mengganti sepenuhnya juga penuh risiko.
Di tengah perkembangan teknologi yang cepat dan kebutuhan bisnis yang terus berubah, banyak perusahaan menghadapi dilema penting: apakah perlu upgrade ERP lama atau implementasi ERP baru dari awal? Keputusan ini tidak hanya berdampak pada operasional, tapi juga pada anggaran, waktu, dan efektivitas kerja secara keseluruhan.
Sebagai konsultan ERP, kami akan membagikan tips dan pertimbangan penting untuk membantu Anda mengambil keputusan yang tepat untuk bisnis. Artikel ini membahas pertimbangan utama dan tips dari konsultan ERP untuk membantu Anda memilih solusi terbaik.
Apa Itu Upgrade ERP Lama dan Kapan Harus Dilakukan?
Upgrade ERP lama berarti memperbarui sistem ERP Anda ke versi terbaru dari vendor yang sama. Biasanya, langkah ini dilakukan saat sistem lama mulai tertinggal secara teknologi, tetapi struktur dasarnya masih relevan dengan kebutuhan bisnis.
Kelebihan:
- Biaya lebih hemat dibanding sistem baru.
- Adaptasi karyawan lebih cepat.
- Minim gangguan terhadap operasional.
Kekurangan:
- Fitur terbatas pada vendor lama.
- Tidak menyelesaikan masalah proses bisnis yang sudah usang.
Apa Itu Implementasi ERP Baru?
Implementasi ERP baru berarti mengganti sistem ERP lama dengan solusi dari vendor yang berbeda atau arsitektur yang sepenuhnya baru. Ini biasanya dilakukan jika sistem lama tidak lagi memenuhi kebutuhan bisnis modern.
Kelebihan Implementasi ERP Baru:
- Fleksibilitas lebih tinggi, sesuai kebutuhan bisnis saat ini.
- Teknologi terbaru, seperti integrasi cloud, IoT, atau AI.
- Bisa menjadi momentum untuk re-engineering proses bisnis.
Kekurangan:
- Investasi awal lebih besar, baik dari segi biaya maupun sumber daya.
- Waktu implementasi lebih panjang.
- Memerlukan pelatihan ulang dan adaptasi besar-besaran.
Tips Konsultan ERP dalam Menentukan Pilihan
Berikut beberapa tips dari konsultan ERP berpengalaman untuk membantu Anda menentukan apakah harus upgrade ERP lama atau implementasi ERP baru:
1. Evaluasi Kebutuhan Bisnis Saat Ini
Tanyakan pada diri Anda: Apakah sistem ERP saat ini masih mampu mendukung pertumbuhan dan kompleksitas bisnis Anda? Jika tidak, mungkin saatnya mempertimbangkan solusi baru.
2. Audit Infrastruktur yang Ada
Jika infrastruktur TI Anda masih kompatibel dan efisien, upgrade bisa menjadi pilihan logis. Namun, jika banyak sistem tambahan yang sudah tidak kompatibel, implementasi baru mungkin lebih ideal.
3. Pertimbangkan Total Cost of Ownership (TCO)
Jangan hanya melihat biaya awal. Hitung juga biaya pemeliharaan, pelatihan, downtime, dan produktivitas dalam jangka panjang.
4. Libatkan Semua Stakeholder
Baik upgrade maupun implementasi baru harus melibatkan semua departemen utama untuk memastikan transisi berjalan lancar.
5. Konsultasi dengan Pakar ERP
Konsultan ERP dapat membantu menganalisis situasi secara objektif, memberikan perbandingan vendor, dan menyusun roadmap implementasi yang minim risiko.
Baca Juga: Jasa ERP untuk Industri Non-Manufaktur, Apakah Penting?
Kesimpulan: Pilih Strategi yang Tepat Sesuai Kebutuhan
Tidak ada satu jawaban pasti untuk semua perusahaan. Upgrade ERP lama cocok bagi perusahaan yang masih puas dengan vendor saat ini dan hanya butuh pembaruan teknis. Sementara itu, implementasi ERP baru cocok bagi perusahaan yang ingin transformasi digital secara menyeluruh.
Dengan melibatkan konsultan ERP, Anda bisa mendapatkan insight strategis untuk menentukan pilihan terbaik dan menghindari keputusan yang keliru.
Butuh panduan lebih lanjut untuk menentukan langkah ERP Anda?
Konsultasikan langsung dengan tim ahli kami dan temukan solusi ERP yang paling sesuai untuk bisnis Anda.
Pingback: Implementasi ERP: 5 Miskonsepsi Umum yang Harus Diluruskan